Tunjukanlah Bukti Patuh Setiamu Pada Allah Pada Rasulullah dan Ulil Amrimu Tepatnya Ulil Amri Islam, Itulah Jihad Fisabilillah

Minggu, 03 Januari 2010

CONTOH SKRIPSI / S.1 Tarbiyyah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Efektivitas Pembelajaran Agama Islam pada masa sekarang ini haruslah lebih ditekankan, dikarnakan menurut pengertian psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya anak-anak jika tidak dibekali dengan pengetahuan agama yang kuat maka ia akan terbawa oleh arus Globalisasi. Pada masa anak-anak merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang berlangsung pada batas-batas usia tertentu. Masa tersebut merupakan masa transisi yang penuh dengan rasa keingintahuan dalam semua aspek kehidupannya. Diantara keingintahuan-nya yaitu , disebabkan oleh pertumbuhan berfikir yang cepat dan menimbulkan perubahan pada berbagai segi misalnya , terjadi pertumbuhan kecerdasan berfikir khayali, Emosional dan dalam keseluruhannya anak-anak mengalami perubahan dan pembentukan karakter . Perhatian Guru disekolah dan orang tua dirumah menunjang pembentukan karakter yang baik, adapun disekolah gurulah yang berperan , Pendidikan Agama Islam harus lebih ditingkatkan, atau bahkan program mata pelajaran yang sudah ada ditambah supaya lebih efektif lagi dalam hasil yang diinginkan ataun yang dicapai. Belajar adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (rangsangan yang terjadi )”[1]

motifasi belajar merupakan sifat yang abadi maka orang tua atau guru dapat membantu untuk mengembangkan. Sedangkan kata belajar berati perubahan terhadap seseorang atau individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Definisi ini dikatakan bahwa seorang pelajar, kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar disini suatu proses dimana guru yang membimbing dan melihat atau mengontrol apa yang terjadi pada murid. Untuk mencapai suatau tujuan, yang perlu kita perhatikan ialah pola perubahan pembelajaran selama pengalaman belajar Keasemuanya itu diawali dari pendidikan yang Efektif disetiap tempat kegiatan belajar mengajar dimanapun itu tempatnya, dan sekolah adalah tempat atau sarana yang baik bagi pendidikan bagi anak-anak dan tidak menutup kemungkinan bahwa pendidikan dirumah adalah pendidikan yang sesungguhnya karna pedidik yang pertama bagi kita adalah Orang Tua, baik buruk nya anak didik tergantung salah satunya dari keefektifannya dalam belajar disekolah dan didikan dari orang tua.. Sebagai mana Sebagai mana Firman Allah SWT, “

Yang artinya :

“ Wahai Bapak ku sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian Ilmu Pengetahuan yang tidak datang kepadamu “ ( Q.S .Maryam 43. ).[2]

: Artinya

322. Dan tatkala dia cukup dewasa kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. ( QS. Yusuf: 22 )[3]

Agama merupakan kebutuhan psikis bagi manusia yang harus dipenuhi, karna dengan beragama manusia akan merasa aman dan damai. Agama sebagai wahyu tuhan yang disampaikan kepada Rosul-nya merupakan petunjuk bagi manusia untuk mendapat kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Dan sebagai aturan yang di ridhoi Allah AWT, sebagai mana Firmannya :


Artinya

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Al-Imran : 19) [4]

Manusia sebagai makhluk tuhan, telah dikarunia Allah kemampuam-kemampuan dsasar yang bersifat Rohaniah dan Jasmaniah, agar dengannya manusia mampu mempertahankan hidup serta memajukan kesejah teraannya. Suatu pendapat mengatakan bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh factor pembawaan dan lingkungan. Kedua-duanya ( Pembawaan dan lingkungan ) mempunyai pengaruh sama besar Bagi perkembangan pendidikan Anak. Pendapat ini pertama kalinya dikemukakan oleh Wiliam Stren.

Berdasarkan penelitian pendahuluan di SDN Ranjeng masih dijumpai beberapa kejanggalan Negatif Phase pokok-pokoknya antara lain sebagai berikut, Banyak sekali Siswa-siswa yang tidak patuh kepada Oratng tua, Bapak dan Ibu Guru, dalam berbicara pun kurang sopan , keengganannya siswa dalam mengikuti pelajaran Agama Islam, kurang giatnya mengerjakan tugas –tugas dirumah dan siswa tidak dapat mempraktekan materi-materi yang telah disapaikan ketika berada diluar lingkungan sekolah .

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis akan mengadakan penelitian dan membahas Skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI RANJENG KECAMATAN CIRUAS SERANG-BANTEN

Dengan alasan sebagai berikut :

1. Karna penulis salah satu staf pengajar di SD tersebut

2. Agama islam adalah landasan bagi ummat islam di seluruh dunia maka kita wajib untuk mempelajarinya

3. Karna jika anak tidak di bekali dengan pengetahuan agama yang cukup maka ia akan terbawa oleh lingkungannya bahkan arus Globalisasi saat ini.

B. Tujuan Penelitian

1. Ingin Membuktikan Efektifitas Pembelajaran Agama Islam di SDN Ranjeng Ciruas-Serang

2. Untuk Mengetahui Target Pencapaian Kurikulum Pendidikan Agama Islam

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

a. Batas Ruang Lingkup

Batas ruang lingkup penelitian adalah siswa kelas VI SDN Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Ciruas-Serang

b. Batas Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilaksanakan di SDN Ranjeng Kecamatan Ciruas Pada semester II Tahun Pelajaran 2006-2007.

c. Devinisi Oprasional dan Variabel

1. Efektivitas adalah berasal dari bahasa Inggris yaitu Effektive yang berarti berhasil atau ditaati semua dapat dikatakan Efektive jika hal tersebut telah terukur dari segi kualitas dan kuantitas dan waktu. )[5]

2. Pembelajaran yaitu dari kata dasarnya yaitu Belajar yang di artikan oleh M. Arifin M.ed mengatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan anak didik dalam menerima, menanggapi serta menganalisa bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh pengajar ,yang berakhir pada kemampuan untuk menguasai bahan pelajaran yang di sajikan itu. )[6]

3. Pendidikan Agama Islam yaitu Bimbingan atau tuntunan Pendidik kepada anak didik agar tumbuh secara wajar dan kepribadian muslim )[7] Sedangkan menurut Drs. Ahmad D Marimba Pendidikan Islam adalah Bimbingan jasmani ,rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menunjukan kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam)[8]

2. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis merumuskan diatas sebagai berikut :

a. Bagai mana Efektifitas pembelajaran Agama Islam di SD Negeri Ranjeng Kecamatan Ciruas –Serang ?

b. Bagai manakah target pencapaian kurikulum , daya serap , prosensi guru presensi siswa dan prestasi siswa di SDN Ranjeng ?

1.

D . Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Ranjeng Kecamatan Ciruas-Serang yang berjumlah 46 siswa karna populasi kurang dari 100 maka penulisan tidak menggunakan sampel.

2. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data ini penulis menggunakan cara sebagai berikut :

a. Obserfasi penulisan mengadakan obserfasi terhadap Efektivitas Pembelajaran Agama Islam di SDN Ranjeng Ciruas -Serang

b. Wawancara dengan guru dan siswa –siswi untuk mendapatkan informasi yang akurat.

c. Dokumentasi, Penulis memerlukan dokumentasi sebagai berikut : Absen Murid, Absen Guru, Buku Leger (Nilai)jadwal pelajaran, jadwal kegiatan

3. Analisis Data

Setelah data-data terkumpul penulis menganalisa dengan menggunakan analisis Deskriptif Kualitatif yang artinya penulisan memilah-milah dan kelompokan , sedangkan angka-angka yang ada dijumlahkan atau diprosentasekan dan di kualitaskan.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi yang berjudul : Efektivitas Pembelajaran Agama Islam di SDN Ranjeng Ciruas-Serang , penulis membagi skripsi ini menjadi Lima Bab tiap-tiap atas sub Bab sesuai dengan pedoman penulis

Bab pertama adalah pendahuluan. Pada Bab ini dikenukakan tentang latar belakang masalah, Tujuan Penelitian, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Serta Sistematika Penyusunan.

Bab Kedua adalah Tinjauan Pustaka Tentang Efekrtivitas Pembelajaran Agama Islam.Bab ini menjelaskan tentang a.)Efektifitas yang meliputi pengertian Efektifitas, kriteria efektivitas pembelajaran , yaitu teori kurikulum , daya serap, presensi guru dan murid,prestasi belajar dan kompetensi guru .b.)pembelajaran Agama Islam yang meliputi pengertian Pembelajaran ,pengertian Agama Islam, fungsi dan tujuan pembelajaran Agama Islam , Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembelajaran Agama Islam

Bab ketiga adalah Gambaran umum SDN Ranjeng Ciruas-Serang.dalam Bab ini digambarkan sejarah berdiri. Struktur Organisasi, Sarana dan Prasarana Serta kegiatan belajar mengajar.

Bab keempat adalah Hasil penelitian dan pembahasan . Bab ini berisi tentang penyajian data ,Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisa Data.

Bab kelima berisi adalah Kesimpulan dan saran . Pada bab ini penulis menyimpulkan Pembahasan-pembahasan sebelumnya dan kemudian diakhiri dengan saran-saran.



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari bahasa Inggris yaitu efektive yang berarti berhasil , atau ditaati “ [9] . Di dalam kamus ilmiah popular internasional yang ditulis oleh Budiono,MA, efektif memiliki beberapa arti yaitu : “ tempat,mujarab, tepat guna, atau manjur” [10] Sesuatu dapat dikatakan efektif jika hal tersebut telah terukur dari segi kuantitas,kualitas dan waktu.

Jadi yang dimaksud dengan efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran atau tujuan ( Kuantitas,kualitas,Waktu) telah dicapai. Dalam bentuk persamaan ,Efektivitas adalah sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan , efektivitas merupakan sesuatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan mencapai tujuan.

Efektivitas menunjukan taraf tercapainya satu tujuan , suatu tujuan dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya Efektiv dapat pula disimpulkan merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan , dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai.”[11] Mengartikan efektivitas : ukuran, tepat guna atau berhasil guna, atau menunjang tujuan” Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa sesuatu kegiatan dikatakan efektiv apabila telah mendekati kepada tujuan dan apabila semakin sesuai dengan tujuan maka upaya tersebut bias dikatakan efektiv. Dan juga dapat diukur dari hasil yang telah di rencanakan yaitu kualitas dan kuantitas yang di dihasilkan sampai mencapai suatu tujuan.

2. Kriteria Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas Pembelajaran adalah sesuatu yang mencapaitujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai dan dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain :

a. Teori Kurikulum

b. Daya Serap

c. Presensi Guru dan Murid

d. Prestasi Belajar

a. Teori Kurikulum

1) Pengertian Kurikulum

Saad Dullah mengatakan bahwa Kurikulum berasal dari bahasa laitin “ Curriculum “ semula berarti a running curse, or race , Expeciallya chariot race corse “ dan dalam bahasa perancis “ curir “ yang artinya tourn Berlari “ kemudian istilah itu dipergunakan untuk sejumlah “ Corse “ atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau Ijazah” [12]

Secara tradisional kurikulum adalah sebagai mana pelajaran yang diajarkan di sekolah. Sailor dan Alexsander, merumuskan sebagai “ The total effort of the school to going about desired out comes in school and out of school situation“[13] devinisi ini lebih luas dari pada sekedar meliputi mata pelajaran akan tetapi segala usaha sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan , selain itu kurikulum tidak hanya mengenai situasi didalam sekolah akan tetapi diluar sekolah. Kandungan teori kurikulum adalah mencari perangkat prinsip-prinsip atau pernyataan tentang apa yang seharusnya tidak seharusnya dimasukan kedalam pendidikan dan prosesnya dalam kurikulum terdapat beberapa aspek yaitu epistemologis ( Pengetahuan ) ontologis ( keberadaan, eksistensi atau realitas, dan aksilogis ( nilai-nilai) teori kurikulum beroreantasi pada tiga aspek yaitu :

a. Teori kurikulum beroreantasi pada pengetahuan

b. Teori kurikulum beroreantasi pada realita

c. Teori kurikulum beroreantasi pada nilai-nilai

Menurut Virgil Henrick berpendapat bahwa kurikulum bersumber pada tiga aspek antara lain “[14]

a. Pengetahuan

b. Masyarakat

c. Siswa atau Individu

Menurut pengertian Tradisional , kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid di suatu sekolah. Sehingga memberikan kesan bahwa sekolah hanya mempelajari buku-buku yang sudah ditentukan sebagai bahan pelajaran” [15]

Dengan demikian dari teori yang ada di atas dapat penulis simpulkan bahwa kurikulum adalah sesuatu perangkat yang perlu dimasukan dalam pendidikan Formal ataupun Non Formal yaitu sesuatu untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

2) Kurikulum berbasis kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi adalah konsep kurikulum yang menekankan pada pengandalan kemampuan melakukan (kompnetensi) dengan standar performasi tertentu sehingga hasilnya dapat di rasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

Dengan demikian kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat perencanaan dan pengaturan tentang kompetensi yang di lakukan dan cara pencapaiannya di sesuaikan dengan keadaan atau kemampuan daerah .kompetensi perlu di capai secara tuntas. Bimbingan di perlakukan untuk melayani perbedaan individual melalui program remedial, penyiapan, dan pengayaan. Kompetensi di kembangkan secara berkesinambungan sejak taman kanak-kanak yang menggambarkan sesuatu rangkaian kemampuan yang bertahap, seiring dengan perkembangan psikologis peserta didik.

b. Daya Serap

Daya serap adalah kemampuan obyek didik dalam menerima isi materi / bahan pelajaran yang disampaikan oleh subyek didik sehingga menjadi pemahaman baru bagi obyrk didik.

1) Efekifitas kurikulum pendidikan agama Islam

Efatifitas kurikulum Agama Islam dapat di simpulkan adalah hasil dari proses belajar mengajar yang membahas materi Tentang Agama Islam dengan melainkan semua komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu menciptakan anak didik yang dapat membiasakan belajar Agama Islam dan memahami dan mmempratekan dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih memahami dan mengerti arti dari Agama dan Islam yang menjadi landasan hidup umat Islam.

Adapun tugas Guru antara lain memberikan materi-materi kepada anak didik supaya ia memahami materi yang belum didapatkan sebelumnya, dan tugas Murid yaitu menerima atau menampung materi –materi yang diberikan kepadanya dan mematuhi segala peraturan yang telah dibuat oleh lembaga atau gurunya, dan melaksanakan apa yang di tugaskan kepadanya.

2) Daya serap terhadap materi pelajaran .

Daya serap adalah sejauh pemahaman anak didik terhadap mata pelajaran yang di ajarkan oleh seorang pengajar dalam proses kegiatan belajar mengajar

3) Evalusi hasil belajar

Yaitu langkah terakhir mengevaluasi hasil belajar anak didik .Kegiatan mengevaluasi atau menilai hasil .Hasil belajar anak didik merupakan tindak lanjut dari semua rangkaian aktivitas mengajar.Evaluasi penilaian di maksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugas mengajar di kelas,Sehingga kualitas profesional guru senantiasa meningkat .Di samping itu dengan melaksanakan kegiatan evaluasi atau penilaian, guru dapat mengetahui tingkat kemampuan dan keragaman anak didik, dengan mengetahui tingkat kemampuan dan keragaman anak didik itu , guru dapat menyampaikan proses belajar mengajar sebagai suatu Pemenuhan kebutuhan anak didik secara individual dan sekaligus kolektif. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara lisan atau dengan tertulis Yang dilakukan seorang guru , sangat tergantung dengan tujuan yang di harapkan dalam perumusanTIK (Tujuan Intruksional Khusus) yang Merupakan target yang di capai

c. Presensi Guru dan Murid

Guru adalah pengajar yang bertanggung jawab langsung dalam upaya merealisasikan tujuan yang tertuang dalam kurikulum. Sedangkan Presensi Siswa adalah merupakan factor penting dalam pendidikan, hai ini dikarnakan proses pendidikan yang dijalankan didalam lembaga pendidikan adalah untuk membawa obyek didik menuju tujuan pendidikan dengan jalan mengadakan proses belajar mengajar.

1). Pengaruh kehadiran guru terhadap pelajaran

Guru memegang peranan yang sangat penting baik didalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Dia adalah perancang, pelaksana, dan kurikulum bagi kelasnya. Sekalipun ia tidak mencetuskan sendiri , konsep-kosep tentang kurikulum, guru merupakn penerjemah kurikulum dari pusat untuk disajikan di kelasnya. Karna guru juga merupakan barisan pengembang kurikulum yang terdepan maka guru pulalah yang melakukan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum.

Guru juga bukan hanya berperan sebagai guru didalam kelas, ia juga sebagai komunikator, pendorong kegiatan belajar, pengembang alat-alat belajar, pencoba, penyusunan organisasi,. Manajemen system pengajaran, pembimbing baik di sekolah maupun di masyarakat dalam hubungannya dengan pelaksanaan pendidikan seumur hidup. Guru juga berperan sebagai pelajar dalam masyarakatnya, sebab ia selalu belajar struktur social masyarakat, nilai-nilai utama masyarakat pola-pola tingkah laku dalam masyarakat. Hal-hal diatas diperlukan untuk mempersiapkan guru dalam berbagai situasi dan kegiatan pendidikan. Jadi guru yaitu subyek yang melaksanakan pendidikan . guru ini mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya pendidikan, baik atau tidaknya guru berpengaruh besar terhadap hasil pendidikan. Guru ini sering disebut Ustadz, Kyai dan sebagainya. Disamping itu ada pula yang menyebutnya dengan istilah Mursyid artinya yang memberi petunjuk, karna mereka memang memberikan petunjuk – petunjuk kepada anak didiknya.

2). Kehadiran murid dan pencapaian target kurikulum

Anak didik yaitu pihak yang merupakan obyek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan perbutan atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk membawa anak didik kepada tujuan pendidikan yang kita cita-citakan. Dalam pendidikan, anak didik itu sering kali disebut dengan istilah yang bermcam-macam antara lain, santri, tholib dan tilmiz. Pendidikan harus mampu menciptakan dan memberikan pengalaman belajar yang sedemikian rupa dapat menunjang terciptanya kompetensi dari anak didik . keseluruhan pengalaman belajar inilah yang kemudian disebut sebagai kurikulum dengan segala komponen-komponennya yang saling terkait secara utuh pda hakekatnya hasil pembelajaran dan pendidikan secara keseluruhan adalah berupa “ Kompetensi “ maka kurikulum harus dikembangkan dengan berbasis “kompetensi. Dengan demikian kurikulum dengan segala komponennya dapat memberikan jaminan agar keseluruhan kegiatan pembelajaran baik disekolah maupun diluar sekolah mampu menghasilkan anak didik yang menguasai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan lingkungan.

d. Prestasi Belajar

Menurut WS Winkel “ Prestasi secara terminologis adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan , dikerjakan dan sebagainya” [16] Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk mendapat perubahan tinglah laku yang baru secara keseluruhan“[17] jadi belajar pada dasarnya merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkahlaku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Adapun yang dimaksud dengan belajar dalam konteks tulisan ini adalah aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh individu bersama-sama dengan orang yang menjadi pembimbingnya (Guru) dalam suatu lembaga pendidikan sebagai suatu usaha untuk merubah tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Dengan kata lain prestasi belajar yang dimaksud penulis dalam tulisan ini lebih bersifat khusus karna penulis hanya menyoroti prestasi belajar yang diraih siswa ditinjau dari motivasi belajar yang menjadi factor pendukung keberhasilannya, yang mencakup pencapaian target kurikulum, tingkah laku, kecakapan serta keterampilan individu siswa sebagai indikator prestasi belajar. Menurut Muhibbin Syah bahwa’ kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak dikaitkan atau diukur “[18] adapun menurut W.S Winkel bahwa “Menerapkan batas minimal keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternativ norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar megajar . diantaranya yaitu : (1) Norma skala angka dari 0 sampai 10 dan (2) norma skala angka dari 0 sampai 100“ [19] Penggunaan norma diatas menurut para ahli menyatakan bahwa kelulusan atau keberhasilan belajar (Pasing Grade) skala 0-10 adalah 5.5 atau 60. jadi pada prinsipnya jika seorang siswa dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau dapat menjawab lebih dari setengah instrument evaluasi dengan benar ia dianggap telah memenuhi target minimal keberhasilan belajar.

B. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata belajar dengan arti “ Upaya yang dilakukan oleh seseorang dengan berinteraksi dengan lingkungannya untuk merubah tingkah lakunya”[20] Sebagaimana diketahui bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa memerlukan bantuan orang lain . Dalam masalah pendidikan, bantuan disebut bimbingan atau guidance, selain diartikan bimbingan bantuan, juga diartikan pimpinan, arahan, pedoman dan petunjuk. Guidance sendiri berasal dari kata dasar to guide , yang artinya menuntut, mempedomani menjadi petunjuk jalan dan mengemudikan’[21]. Adapun pengertian Guidance yang lebih formulatif adalah” Bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan dan mengatasi hambatan guna menentukan masa depan yang lebih baik’. [22] Dewa ketut sukardi, mengartikan bahwa pembelajaran ‘ adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar memperkembangkan potensi yang dimiliki, mengenal dirinya sendiri , mengatasi persoalan , sehingga ia dapat menentukan diri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung pada orang lain’.[23] Bigs, Sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah, secara rinci menjelaskan, bahwa ‘ Belajar dapat didefinisikan dalam tiga rumusan, yaitu rumusan kuantitatif, rumusan kuantitatif dan rumusan institusional , yang mana dalam rumusan tersebut kata-kata seperti’perubahan dan tingkah laku’ tidak disebut secara ekspilitis, mengingat kedua istilah ini sudah menjadi kebenaran umum yang diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam dunia pendidikan. Secara kuantitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dan fakta sebanyak-banyaknya. Secara kualitatif, belajar ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa, sedangkan secara instusional, belajar dipandang sebagai proses ‘validasi’ atau pengebsahan terhadap penguasaan siswa atau materi yang telah ia pelajari. Bukti intusional yang menunjukan siswa telah belajar , dapat diketahui dari kualitas proses belajar mengajar . ukurannya semakin baik mutu guru dalam mengajar, maka semakin baik pula perolehan hasil belajar siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor”.[24] Jadi Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang ditempuh oleh seseorang beserta pembimbingnya untuk mendapatkan perubahan pada tingkah lakunya. Dengan harapan dihasilkan aneka sifat, sikap, dan kemampuan yang kontruktif.

2. Dasar-dasar Tujuan Pembelajaran

Pada dasarnya setiap upaya yang dilakukan dengan berorientasi kepada sebuah tujuan harus diiringi dengan landasan yang kuat. Begitupun pembelajaran , dengan tujuan untuk mendapatkan perubahan prilaku , sikap dan kemampuan yang konstruktif, maka harus memiliki landasan yang menjadi pijakan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Secara umum, pembelajaran yang berkaitan dengan keislaman memiliki beberapa landasan Hasan langgulung mengutip pendapat Said Ismail Ali tentang dasar ideal sebuah pendidikan Islam, Adalah sebagai berikut :

a. Al-Qur’an

b. Sunah Nasi SAW

c. Perkataan Para sahabat Nabi

d. Kemaslahatan Umat/Sosial

e. Nilai dan adapt kebiasaan masyarakat

f. Hasil pemikiran para pemikir Islam” [25]

1. Al-qur’an

Secara lengkap Al-Qur’an didevinisikan sebagai Firman yang diturunkan kepada hati Rasulullah, melalui Ruh Al-Amin dengan lafal-lafalnya yang berbahasa Arab dan maknanya yang benar, agar menjadi hujjah bagi Rasul bahwa ia adalah Rasulullah, dan sebagai undang-undang bagi ummat manusia dan memberi petunjuk kepada mereka, dan ia terhimpun dalam sebuah mushaf yang diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas.

2. Sunnah NAbi

Sunnah didevinisikan sebagai “ Sesuatu yang didapatkan dari Nabi SAW. Yang terdiri dari Ucapan , Perbuatan, persetujuan, Sifat Fisik atau biografi baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya”[26]

3. Perkataan Sahabat

Sahabat adalah mereka yang hidup pada masa Rasulullah , yang mana memiliki pengetahuan yang lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang tidak semasa Rasulullah. Dan mereka yang bertanggung jawab menerangkan ajaran Islam serta bertugas memecahkan masalah yang muncul pada saat itu.

4. Kemaslahatan Masyarakat

Suatu tindakan yang dilakukan atas pertimbangan kemaslahatan, dalam ushul fiqih diistilahkan dengan masalah Al-Mursalah, Yaitu “ suatu kemaslahatan yang tidak disinggung oleh Syara’ dan tidak pula terdapat dalil-dalil yang menyeluruh untuk mengajarkan meninggalkannya, sedang jika dikerjakan akan mendatangkan kebaikan yang besar atau kemaslahatan.”

5. Nilai-nilai dan Adat Istiadat Masyarakat(“Urf)

‘Urf adalah suatu yang tidak dikenal oleh masyarakat dan merupakan kebiasaan dikalangan mereka baik berupa perkataan maupun perbuatan. ‘Urf dapat dipandang sama dengan adat istiadat atau nilai-nilai tradisi yang berkembang dalam masyarakat, dan dapat digunakan sebagai pijakan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan pendidikan, asal tidak bertentangan dengan ketetapan Al-qur’an dan Sunnah serta tidak bertentangan dengan akal sehat.

6. Hasil Pemikiran Muslim ( Ijtihad )

Ijtihad adalah penelitian dan pemikiran untuk mendapatkan sesuatu yang terdekat pada kitabullah dan sunnah rasul . karna pengertian dan perbedaan zaman terutma karna kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermuara pada perubahan kehidupan sosial telah menuntut ijtihad dalam bentuk penelitian dan pengkajian kembali prinsip-prinsip ajaran agama islam.

b. Tujuan Pembelajaran Agama Islam

Pembelajaran agama Islam merupakan aktifitas seseorang dengan berkesadaran dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan yang jelas bagi seluruh manusia melalui syariat Islam, termasuk tentang tujuan Pembelajaran agama Islam. Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang tujuan Pembelajaran agama Islam sebagai berikut :

1. Imam Al Gojali berpendapat bahwa tujuan Pembelajaran agama Islam adalah “ aktifitas atau kegiatan untuk membina insani paripurna yang bertakarub kepada Allah, bahagia di dunia dan akhirat.” [27]

2. Zakiah Drajat membagi tujuan pendidikan agama islam kepada” [28]

a. Tujuan Umum

Adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pembelajaran, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan ini meliputi semua aspek kemanusiaan yang mencakup sikap , tingkahlaku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan.

b. Tujuan Akhir

Menimbang bahwa pembelajaran agma Islam adalah pembelajaran selama hidup ( Long Live Educetion 0 maka tujuan akhir dari pembelajaran agama Islam ialah tercapainya wujud insane kamil, yaitu orang yang telah mencapai ketaqwaan dan menghadap Allah dalam Ketaqwaan.

c. Tujuan Sementara

Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak diberi sejumlah pengalaman tertentu yang di rencanakan dalam suatu kurikulum.

d. Tujuan Oprasional

Ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pembelajaran tertentu, tujuan oprasional disebutkan juga tujuan instruksional. Sehubungan dengan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran agama Islam terdiri dari tiga cakupan : (1) Tujuan akhir dari pembelajaran agama Islam yang esensinya sama dengan tujuan akhir hidup manusia, yaitu menjadi insan kamil yang mendekatkan diri kepada Allah, dan mencapai kehidupan dunia dan akhirat. (2) Tujuan yang bersifat umum yaitu pemenuhan kebutuhn hidup manusia baik didunia maupun ukhrowi (3) Tujuan yang bersifat khusus yaitu tujuan-tujuan yang bersifat folmal dalam pembelajaran atau pendidikan Islam. Berkaitan dengan tujuan pembelajaran Muhibin Syah menyatakan : menempuh proses belajar idealnya oleh munculnya oleh pengalaman-pengalaman psikologis yang positif. Pengalaman yang bersifat kejiwaan ini dapat mengharapkan sifat dan sikap dan kecakapan yang konstruktif dan bukan percakapan yang destruktif.

C. Agama Islam

1. Penertian Agama Islam

Agama dalam bahasa arab yaitu Dien yang diartikan mempunyai arti yang bermacam-macam diantaranya, tunduk, patuh, taat’ [29] dan ditambahkan dengan kalimat Islam yaitu keselamatan, jadi agama Islam adalah bentukan dari dua kata Dien dan Islam maka dapat disimpulkan dien Islam yang sering kita kenal dengan agama Islam yaitu suatu aturan yang diberikan allah kepada hambanya dan yang diyakini dengan iman dan mempunyai kitab yang harus dijalankan yaitu Al-Qur’an , maka orang tersebut pantas disebut orang-orang yang menjalankan agama Allah Muslim.

2. Dasar-dasar Tujuan Agama Islam

Setiap landasan untuk dipijak atau sesuatu yang diyakini harus mempunyai landasan yang kuat begitupun kita sebagai umat Islam harus mempunyai landasan yang kuat yaitu Al-Qur’an dan As Sunah, agar setiap langkah gerak menjadi harmonis sesuai dengan kaidah-kaidah aturan yang berlaku dan akan menghantarkan kepada sosok orang-orang yang muttaqien dan akan mendapatkan hasil yang optimal pada kehidupan yang lebih mulia didunia dan akhirat.

BAB : III

GAMBARAN UMUM SD NEGERI RANJENG CIRUAS

SERANG – BANTEN

A. Sejarah Berdiri

SD Negeri Ranjeng berdiri pada tanggal 1 Agustus 1982 didasari dari kebutuhan masyarakat Ciruas khususnya Kp Ranjeng, dikarnakan sekolah yang ada jauh lokasinya dari sekolah yang ada sekarang, untuk itu warga dan tokoh masyarakat kampung Ranjeng berinisiatif membangun sarana Pendidikan untuk putra putrinya agar bisa bersekolah dan tidak menjadi buta huruf, salah seorang dari warga bersedia mewakafkan tanahnya untuk pembangunan sekolah dasar yang akan dibangun nantinya. Selain itupula pembangunan Sekolah Dasar Negeri Ranjeng adalah salah satu program dari pemerintah dalam mengatasi kebodohan diwilayah kecamatan ciruas, Sekolah Dasar Negeri Ranjeng Statusnya Negeri. Keberadaan Sekolah Dasar Negeri Ranjeng adalah wujud realisasi dari keinginan warga masyarakat ciruas khususnya, dan program dari pemerintah untuk memberantas kebodohan yang sangat merata pada saat itu, karna lingkungan masyarakat ciruas pada saat itu berpendapat bahwa untuk apa sekolah toh yang perempuan kalau sudah menikah tetap saja masuknya didapur dan mengurus anak-anak olehkarnanya warga masyarakat yang kurang minat putra-putrinya untuk disekolahkan diberi arahan dan penjelasan bahwa bersekolah itu bukan untuk mencari kepuasan dan kebutuhan duniawisaja tapi anak-anak bisa memahami bahwa pendidikan itu sangat penting bagi mereka dan kreatifitas berfikir yang cerah dalam menggapai cita-cita yang diinginkannya, Pertama kalinya Sekolah Dasar Negeri Ranjeng membuka ajaran baru pada tahun kedua dengan jumlah murid/siswa sebanyak 40 Orang dan terdiri dari 20 Laki-laki dan 20 orang perempuan dengan jumlah guru 4 Orang dengan kondisi bangunan yang sangat sederhana sekali yang penting kegiatan belajar mengajar sudah di laksanakan.

Adapun Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri Ranjeng adalah sebagai berikut :

Visi :

Bersaing dalam prestasi , bersikap kreatif dan berakhlak mulia.

Misi :

1. Meningkatkan pola pembelajaran aktif , Kreatif , Efektif dan menyenangkan.

2. Mengembangkan kegiatan pendidikan keagamaan

3. Meningkatkan kegiatan olahraga dan seni.

4. Meningkatkan kegiatan ekstra kulikuler

5. Meningkatkan kegiatan social.

6. Meningkatkan kerjasana intern dan eksteren

Tujuan :

1. Siswa memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tiggi.

2. Siswa beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia.

3. Siswa mengenal dan mencintai bangsanya, masyarakat, dan budaya.

Sumber Data : Kepala Sekolah SDN Ranjeng

A. Struktur Organisasi TABEI 1

Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri Ranjeng – Ciruas



TABEL : 2

PEMANGKU JABATAN KEPALA SEKOLAH SDN RANJENG

TAHUN AJARAN 1981 SAMPAI 2007

NO

NAMA

JABATAN

PERIODE

1

Hj. Fatonah

Kepala Sekolah

1981-1988

2

Andy Handayani

Kepala Sekolah

1988-1992

3

Aliyah

Kepala Sekolah

1992-1997

4

Maksum DS.BA

Kepala Sekolah

1998-2004

5

Aliyah

Kepala Sekolah

2004-2005

6

Ahmad Zakaria

Kepala Sekolah

2005-2007

Sumber Data : Kepala Sekolah SDN Ranjeng

a. Data Guru SDN Ranjeng

Keadaan Guru SDN Ranjeng Sebagian besar tinggal dilingkungan kecamtan ciruas yang lokasinya tidak jauh dari tempatnya bekerja sekarang, Peran Guru SDN Ranjeng berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti IAIN Serang,STKIP Serang,UPI Bandung,UT Serang STAISMAN Serang dan lain-lain, pada tahun 2006-2007 SDN Ranjeng memiliki guru sebanyak orang yang terlihat pada table berikut :

TABEL : 3

KEADAAN GURU SDN RANJENG – CIRUAS SERANG

TAHUN AJARAN 2006-2007

NO

NAMA GURU

LULUSAN

TUGAS

MENGAJAR

1

Ahmad Zakaria

UT

Kepala Sekolah

2

Pipin Supinah

UT

Kelas V A

3

Nunung Nursiah

UT

Kelas I A

4

Hj.Dede Maryanie,S.Pd

UPI

Kelas VI B

5

Darsono

SGO

Penjaskes

6

Nurudin,S.Pd.I

STAISMAN

PAI

7

Yayah Atiah,S.Pd

UT

Kelas V B

8

Aslikah,S.Pd

UT

Kelas IV A

9

Anis Fuad,S.Ag

IAIN

Kelas VI A

10

Titi Aryati

IKIP

Kelas II A

11

Rasman

STAISMAN

Kelas IV B

12

Eti Nurhayati

STAISMAN

Kelas III B

13

Anita

STAISMAN

Kelas II B

14

Itoh Fatiroh

UPI

Kelas I B

15

Dellys Yanuar

UPI

Kelas III A

16

Ijan Prihatni

STAISA

PAI

17

Hasanuidin

UT

B.Inggris

18

Amarullah

SMA

Penjaga Sekolah

Sumber Data : Kepala Sekolah SDN Ranjeng

b. Keadaan Siswa

Para siswa yang belajar di SDN Ranjeng pada tahun ajaran 2006-2007 berjumlah 529 yaitu terdiri dari siswa dan siswi

TABEL : 4

JUMLAH SISWA SDN RANJENG

TAHUN AJARAN 2006-2007

NO

KELAS

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

JUMLAH

1

1A+1B

50

56

106

2

2A+2B

48

50

98

3

3A+3B

35

35

70

4

4A+4B

35

40

75

5

5A+5B

41

50

91

6

6A+6B

45

44

89

JUMLAH

254

275

529

Sumber Data : Kepala Sekolah SDN Ranjeng

B. Sarana dan Prasarana

SDN Ranjeng secara umum memiliki luas tanah 1.517 m2 , luas tanah tersebut dipergunakan untuk membangun sarana dan prasarana sebagai berikut :

a. Letak Geografis

SDN Ranjeng terletak diwilayah Serang Timur Tepatnya di Desa Ranjeng Kp Ranjeng Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang – Banten Jalan Raya Serang – Ciruas Km 7.

b. Sarana Yang dimiliki

TABEL : 5

KEADAAN SARANA SDN RANJENG

TAHUN AJARAN 2006-2007

NO

SARANA

JUMLAH/LUAS

1

Ruang Kelas

12 Ruang

2

Ruang Kepala Sekolah

1 Ruang

3

Ruang Guru

1 Ruang

4

Ruang Perpus dan UKS

1 Ruang

5

WC Guru

1 Pintu

6

WC Murid

3 Pintu

7

Gudang

1 Ruang

8

Mejua Murid

265 Buah

9

Kursi Murid

530 Buah

10

Meja Guru

10 Buah

11

Lemari Kelas

12 Buah

12

Kursi Tamu

2 Stel

13

Rak Perpustakaan

3 Buah

Sumber Data : Kepala Sekolah SDN Ranjeng

D. Kegiatan Belajar Mengajar

Program Pendidikan yang berlangsung di SDN Ranjeng Yaitu Kegiatan Intra Kulikuler , Yaitu kegiatan Intra Kulikuler dapat dikatakan sebagai kegiatan Formal yang berkaitan dengan pemenuhan kurikulum dan merupakan aktifitas belajar yang harus dilakukan oleh setiap murid di dalam kelas , dimana terjadi proses kegiatan belajar mengajar . Untuk kegiatan belajar ini dilaksanakan pada pagi hari selama enam jam pelajaran dengan durasi waktu 40 menit yang di mulai pada pukul 07.00-12.00 Wib. Aktifitas ini dilakukan selama enam hari dalam satu minggu yakni hari senin sanpai sabtu.

Adapun kegiata Ekstra Kulikuler adalah kegiatan kesiswaan yang tidak harus terjadi proses belajar mengajar yang seperti dilakukan dalam jam pelajaran Intra Kulikuler kegiatan ini laksanakan berdasarkan program yang dibuat oleh SDN Ranjeng dalam penambahan kemampuan siswa dalam hal prestasi, seperti Latihan Kepramukaan di laksanakan satu kali dalam seminggu setiap hari jum’at pukul 14.00 wib dan di ikuti oleh kelas Lima dan Enam , dengan bingbingan langsung dari para guru.

BAB : IV

HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data

1. Pencapaian Target Kurikulum

TABEL : 6

PENCAPAIAN TARGET KURIKULUM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

KELAS VI SDN RANJENG TAHUN AJARAN 2006-2007

No

Sub Pokok Bahasan

Sudah

Belum

1

Melafalkan Ayat-ayat Surat Al -‘Asr

ü

Mengartikan Surat Al-‘Asr

ü

Menerapkan Makna Surat Al-‘Asr

ü

2

Menyebutkan Pengertian qoda dan qodar

ü

Menyebutkan Contoh dari qodo dan qodar

ü

Menyikapi qodo dan qodar dalam kehidupan

ü

3

Kisah Nabi Isa As

ü

Menceritakan Kisah Nabi Isa As

ü

Meneladani Sikap Iman Nabi Isa As

ü

Meneladani Sikap Penolong Nabi Isa As

ü

4

Memahami Makna Silaturahmi

ü

Mengerti Contoh-contoh Silaturahmi

ü

Memahami Manfaat Silaturahmi

ü

Mempaktekan Sikap senang Silaturahmi

ü

5

Lafal Zikir dan Do’a setelah Sholat

ü

Mengerti dan Hafal Do’a-do’a setelah Sholat

ü

Mengulang-ulang lafal zikir,do’a setelahSholat

ü

Mempaktekan zikir dan do’a setelah Sholat

ü

Rata-rata : 100 %

2. Daya Serap

TABEL : 7

DAYA SERAP ANAK TERHADAP PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

KELAS VI SDN RANJENG TAHUN AJARAN 2006-2007

No

Sub Pokok Bahasan

Persentase ( % )

1

Sutah Al-‘Asr

80 %

2

Iman Kepada Qodo dan Qodar

85 %

3

Kisah Nabi Isa As

80 %

4

Ajaran Islam Tentang Silaturahmi

80 %

5

Bacaan Zikir dan Do’a Setelah Sholat

80 %

Rata-rata

81 %

3. Presensi Guru

TABEL : 8

DATA KEHADIRAN GURU AGAMA ISLAM

DI SDN RANJENG TAHUN AJARAN 2006-2007

No

Nama

Kls

Jumlah Pertemuan

Sakit

Izin

Ialin-lain

( % )

1

Ijan Prihatni

1-6 B

96

2

5

2

90 %

2

Nurudin, S.Pd.I

1-6 A

96

5

3

1

90 %

Rata-rata

90 %

4. Presensi Siswa

TABEL : 9

DATA KEHADIRAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

SDN RANJENG TAHUN AJARAN 2006-2007

No

Kelas

Sakit

Izin

Alpa

Hadir %

1

6

-

-

-

90

2

6

1

-

1

84

3

6

-

-

-

90

4

6

-

2

-

84

5

6

-

-

-

90

6

6

1

-

-

87

7

6

-

-

-

90

8

6

-

-

2

84

9

6

-

-

-

90

10

6

-

1

-

87

11

6

-

-

-

90

12

6

-

-

-

90

13

6

-

-

-

90

14

6

-

-

-

90

15

6

-

-

-

90

16

6

-

-

-

90

17

6

-

-

-

90

18

6

-

-

2

84

19

6

-

-

-

90

20

6

-

-

-

90

21

6

2

4

-

72

22

6

-

-

-

90

23

6

-

-

-

90

24

6

-

-

3

81

25

6

-

-

-

90

26

6

-

-

-

90

27

6

3

-

-

81

28

6

-

-

-

90

29

6

-

-

1

87

30

6

-

-

-

90

31

6

-

-

-

90

32

6

-

-

-

90

33

6

-

1

-

87

34

6

-

-

-

90

35

6

2

1

-

81

36

6

-

-

-

90

37

6

-

-

2

84

38

6

1

-

-

87

39

6

-

1

-

87

40

6

-

-

-

90

41

6

2

-

-

84

42

6

-

-

1

87

43

6

-

-

-

90

44

6

1

-

-

87

45

6

-

-

-

90

46

6

4

-

6

60

Jumlah

4005

Rata-rata

87

5. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar Siswa Pelajaran Agama Islam SDN Ranjeng Pada Semester II Tahun AJaran 2006-2007

TABEL : 10

REKAPITULASI NILAI PELAJARAN AGAMA ISLAM

SEMESTER II SDN RANJENG TAHUN AJARAN 2006-2007

No

Kelas

Nilai Pendidikan Agama Islam

Pre Tes

Hasil Ujian

Jumlah

Rata-rata

1

6

61

62

123

62

2

6

65

63

128

64

3

6

74

70

144

72

4

6

62

63

126

63

5

6

80

77

147

73

6

6

79

78

157

78

7

6

76

77

152

76

8

6

76

80

146

73

9

6

74

78

152

76

10

6

86

87

173

86

11

6

74

80

154

77

12

6

82

80

162

81

13

6

75

75

150

75

14

6

80

81

161

80

15

6

81

84

165

82

16

6

77

81

158

79

17

6

85

85

170

85

18

6

77

82

159

79

19

6

77

79

166

83

20

6

76

77

153

76

21

6

73

75

148

74

22

6

74

74

148

74

23

6

61

67

128

64

24

6

73

75

148

74

25

6

75

74

148

74

26

6

66

66

132

66

27

6

77

71

143

74

28

6

67

67

134

67

29

6

69

72

141

70

30

6

72

74

146

73

31

6

76

76

152

76

32

6

71

76

147

73

33

6

75

73

148

74

34

6

77

72

148

74

35

6

72

69

151

75

36

6

76

75

151

75

37

6

79

79

158

79

38

6

75

75

150

75

39

6

74

73

147

73

40

6

73

70

143

71

41

6

70

66

136

68

42

6

65

67

142

71

43

6

80

85

165

82

44

6

80

80

160

80

45

6

67

72

138

69

46

6

60

64

123

61

Jumlah : 3406

Rata-rata : 74 %

B. Analisis Data

1. Pencapaian Target Kurikulum

Dari data yang penulis sajikan diatas menunjukan bahwa ada sebagian dari sub pokok bahasan yang belum mencapai target kurikulum dikarnakan keterbatasan waktu, akan tetapi pengajar dapat menyelesaikannya dengan jalan belajar Les/ diluar jam pelajaran dari seluruh sub pokok bahasan yang telah mencapai target kurikulum. Dimana kurikulum ini menerapkan pendekatan kompetensi guru sebagai pendekatan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran Agama Islam dapat terselenggara dengan baik maka poin yang dikembangkan di SDN Ranjeng merupakan keterpaduan metode. Dimana pencapaian target kurikulum pendidikan Agama Islam di SDN Ranjeng sangat dipengaruhi oleh peran kepala sekolah. Tugas kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol apakah kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di SDN Ranjeng itu berpijak pada kurikulum yang berlaku. Pengembangan kurikulum dan pelaksanaan roda program pengajaran yang dibuat dan dilaksanakan di kelas. Semuanya berpedoman untuk menunjang kurikulum yang berlaku. Untuk itu perlu difikirkan peningkatan kemampuan tenaga pendidik bagi guru, tenaga pembimbing dan sarana-sarana yang memadai. Oleh sebab itu kepala sekolah beserta Guru-guru perlu menguasai kurikulum yang berlaku agar dapat memberikan bimbingan kearah yang tepat dalam pelaksanaan dilapangan khususnya dalam pelaksanaan pengajaran sehari-hari di SDN Ranjeng. Dari analisis diatas pada table 6 dapat diambil kesimpulan bahwa pengajaran di SDN ranjeng utuk pencapaian target kurikulum yaitu 100 % . ( Tabel. 6 ).

2. Daya Serap Anak

Dari table di atas menunjukan sejauh mana pemahaman anak didik Kelas VI SDN Ranjeng terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam table ini membuktikan bahwa sebagian besar sub pokok bahasan mencapai hasil prestasi yang cukup baik. Pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran pendidikan Agama Islam dapat diuraikan bahwasannya, mereka mampu memahami makna dari pelajaran agama islam yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah dan masyarakatnya, yang berhubungan dengan Aqidah, Ibadah, Akhlak. Walaupun sebagian kecil dari anak didik ada yang merasa sulit dalam belajar Agama Islam dikarnakan dirumahnya tidak di bekali dengan pengetahuan Agama yang baik oleh orang tuanya, pengetahuan mereka sangat terbatas tetang Agama Islam. Sulit dan beratnya materi pengajaran Agama Islam tidak menjadi penghalang bagi mereka karna mereka termotivasi oleh teman-temannya untuk tetap semangat belajar Agama Islam dan juga adanya metode pengajaran Agama Islam SDN Ranjeng yang tidak membosankan dan menarik untuk mereka ikuti. Berdasarkan penelitian maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pencapaian daya serap anak mencapai 81 %

( Tabel. 7 )

3. Presensi Guru

Dalam table 8 menunjukan tentang kehadiran guru dan ketidak hadirannya dalam pengajaran pendidikan Agama Islam dikarnakan faktor sakit yang tidak diduga atau direncanakan sebelumnya, sedangkan faktor yang kedua adalah kesibukan atau urusan yang tidak dapat di tinggalkan atau diwakilkan sehingga memaksa guru tersebut tidak masuk dan hanya memberi tugas kepada siswanya, faktor lain adalah yang menghambat pengajaran Agama Islam SDN Ranjeng adalah adanya hari libur nasional atau adanya tamu kehormatan yang datang di SDN Ranjeng sehingga hari itu ditetapkan sebagai hari libur sekolah. Ketika hadir guru dalam pengajaran Agama Islam di SDN Ranjeng bukan disebabkan oleh faktor kesengajaan akan tetapi faktor ketidak sengajaan maka dapat di simpulkan kehadiran guru dalam pembelajaran Agama Islam SDN Ranjeng tahun ajaran 2006-2007 dapat di nilai cukup optimal. Dari tada yang sudah terkumpul diatas bahwa untuk presensi guru penulis dapat mengambil kesimpulan mencapai target sekitar 90 % ( Tabel. 8)

4. Presensi Siswa

Tentang kehadiran siswa dalam pembelajaran Agama Islam di SDN Ranjeng dapat diterangkan dalam table 9, yang menyebabkan ketidak hadiran murid dalam pengajaran pendidikan agama Islam ialah faktor sakit yang tidak dapat direncanakan sebelumnya sedangkan faktor lain ialah adanya perijinan pulang (mudik) dikarnakan adanya uruskan keluarga. Dari data di atas menunjukan bahwa kesungguh-sungguhan siswa dalam belajar sangat besar terbukti dari data kehadiran siswa jarang sekali yang alpa,izin atau yang sakit hanya sekitar 87 % (Tabel . 9)

a. Prestasi Belajar

Dari data penulis sajikan di atas, dapat melihat perbandingan nilai pencapaian hasil belajar anak didik di semester II dalam penelitian. Dimana adanya peningktan nilai siswa dari hasil pencapaian diaadakan penelitian. Setelah di analisis kenapa terjadi peningkatan nilai, karna kurikulum pelajarannya tercapai dan adanya pemahaman siswa yang cukup baik. Oleh karna itu hasil belajar yang menunjukan hasil prestasi siswa, peningkatan nilai yang menunjukan bahwa kegiatan belajar mengajar di SDN Ranjeng cukup Efektif. Dan terbukti dari data diatas sekitar dari nilai yang terkumpul 74 % (Tabel. 10).

Dari data yang disajikan oleh penulis adalah hasil evaluasi 46 siswa SDN ranjeng. Dari penyajian data diatas menunjukan bahwa efektivitas pembelajaran Agama Islam adalah sebagai berikut :

1. Target Kurikulum : 100 %

2. Daya Serap : 81 %

3. Presensi Guru : 90 %

4. Presensi Siswa : 87 %

5. Prestasi Belajar : 74 %

Dan apabila dirata-ratakan maka = 100 % + 81 % + 90 % + 87 % + 74 %

5

= 86 %

C. Interprestasi Hasil Analisis Data

1. Dari hasil analisis diatas yang disajikan pencapaian target kurikulum memiliki peranan penting karna proses kegiatan belajar mengajar terlaksana sesuai dengan kurikulum. Semua materi tersampaikan dengan baik.

2. Pemahaman Siswa yang menjadi indicator daya serap mencapai angka 81 % belum begitu optimal namun dinyatakan baik. Sehingga diharapkan pemahaman yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas pola piker dan teraplikasi dalam kehidupannya.

3. Presensi Guru, data yang menunjukan prosentase kehadiran guru memberikan gambaran bahwa presensi guru merupakan salah satu factor keberhasilan pembelajaran di SD Negeri Ranjeng Kecamatan Ciruas-Serang.

4. Presensi Siswa juga merupakan factor yang menjadi penentu keberhasilan tersebut, meskipun tidak ada yang hadir dari beberapa siswa menyebabkan rendahnya nilai efaluasi Pembelajaran Agma Islam menunjukan bahwa masih harus ditingkatkan lagi pembelajaran dalam membentuk anak didik yang berkualitas.

5. Prestasi Belajar, dari hasil efaluasi secara keseluruhan memberikan gambaran bahwa siswa-siswi SDN Ranjeng mengalami peningkatan pemahaman. Pada awalnya siswa –siswi SDN Ranjeng sangat minim dalam mendapatkan nilai ataupun tingkah lakunya yang kurang baik, materi-materi yang disampaikan setelah mengalami pross pembelajaran yang efektif maka tujuan pembelajaran tercapai dan pencepatan pencapaian target kurikulum SDN Ranjeng –Ciruas.

Dari analisis data diatas , memberikan adanya efektivitas pembelajaran agama Islam di SDN Ranjeng-Ciruas. Dari observasi , hasil analisa data, wawancara dengan kepala sekolah , guru dan siswa maka penulis menyimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran agama Islam di SDN Ranjeng Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang-Banten pada semester II tahun 2006-2007 cukup baik.

BAB : V

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah di sajikan sebelumya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran Agama Islam di SDN Ranjeng Ciruas Serang-Banten adalah metode campuran, dan dalam pelaksanaan pembelajarannya diupayakan tetap menerapkan prinsip-prinsip Metode Audio Lingual (MAL), dengan pendekatan komunikatif (PK) yang pada prinsipnya metode ini adalah dimulai dengan menyimak, bertanya atau berbicara, kemudian membaca dan menulis.

2. Sedangkan tanggapan anak didik terhadap metode yang diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar Agama Islam adalah positif dengan perkataan lain metode yang di pakai baik dan tikak membosankan, meskipun dari segi materi sebagian anak didik merasakan berat.

3. Faktor yang mendorong pelaksanaan pembelajaran Agama Islam di SDN Ranjeng Ciruas Serang-Banten adalah adanya minat yang besar baik itu dari kalangan sataf pengajar sendiri ataupun anak didik, Khususnya para anak didik itu sendiri untuk menjadikan Agama Islam sebgai landsan hidupnya didunia dan akan mendapat kebahagiaan di akhitat.

B. Saran-saran

1. Guru Agama Hendaknya lebih meningkatkan kegitan-kegiatan ekstrakulikuler yang bersifat keagamaan dalam upaya pembinaan anak didik disekolah, sehingga siswa dapat mengambil pelajaran dari materi yang di ajarkan dengan baik guna menanamkan rasa keimanan dan ketaqwan kepada Allah dan Rasulnya sehingga menjadi anak yang sholih.

2. Siswa-siswi SDN Ranjeng hendaknya mengungkapkan segala persoalan yang ia hadapi kepada guru Agama dan jangan ditutup-tutupi guna membantu jalan keluarnya.

3. Kepada guru selain guru Agama, hendaknya turut mendukung upaya yang dilakukan oleh guru agama, Agar upaya pembinaan siswa dapat berhasil dengan baik sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicita-citakan dapat tercapai.

4. Kepada para anak didik, diharapkan lebih tekun dan memicu dalam mempelajari Agama Islam, agar dapat meningkatkan kualitas dalam upaya memahami dan mempelajari pengetahuan Agama Islam sehingga anak didik akan tahu sendiri manfaat apa yang di peroleh dari pelajaran tersebut.



[1] Drs. Ahmad Fauzi ,psikologi Umum )h. 44

[2] QS. Maryam : 43 ( Mujamm’a Al-Malik Falid Li thiba’at Al Mushaf Haf-Asy Medinah Munawaroh

[3] QS. Yusuf : 22 ( Mujamm’a Al-Malik Falid Li thiba’at Al Mushaf Haf-Asy Medinah Munawaroh)

[4] QS. Al Imron : 19 ( Mujamm’a Al-Malik Falid Li thiba’at Al Mushaf Haf-Asy Medinah Munawaroh

[5] Dunne Ricard dan Warg Ted ( Pembelajara Efektif ) Jakartab : PT Grand Media Widiya Sarana Indonesia.1996)h.26

[6] Prof DR. H. Ramyulis (Ilmu Pendidikan Islam )h.22

[7] Dra.Hj. Nur Uhbiyati (Ilmu Pendidikan Islam)h.12

[8] Dra.Hj. Nur Uhbiyati (Ilmu Pendidikan Islam)h.9

1. John M Echlos, Hasan Shadly , Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama 1976 ) h.207

2. Budiono,MA , Kamus ilmiah Populer Internasional, ( Alumni, Surabaya 2005) h. 138

3. Ibid

[12] Drs.Sa’ad Dullah.. Pengembangan Kurikulum ( Lembaga Pend Pelita Umat Jakarta 2004 )h.1

[13] Shailor Philip and tye Keenth, A Curiculum School and ScoceetiIntrodcition to curriculum Studies (NEFER Publicing, London : 1997)

. The total effort of the schn tujuan maka upaya tersebut bisI an In

[14] Virgil Henrick, MC Donald, Barry Changging the curriculum (Open Book London 1976)h.4

[15] Ibid ) h.4

[16] W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Bandung : Tirto, 1990)h.67

[17] Muhamad Surya , Bimbingan Penyuluhan ( IKIP Bandung)

[18] Muhibin Syah, Psikologi Kependidikan Pendekatan Daya Baru (Rosda Karya, 1990.)h.68

[19] W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, O.P Cit)h.89

[20] Arsito Rahadi, op. Cit

[21] M. Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, ( Bandung : Perpustakan Setia, 2001), Cet. Ke-2,h.9

[22] Ibid

[23] Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan disekolah, ( Jakarta : Usaha Nasional, 2001),h.66

[24] Muhibin Syah, op.Cit.h.91

[25] Drs. Arsito Rahadi, op.Cit

[26] Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Bandung:Al Ma’arif, 1980).h.35

[27] Hamdani Ihsan,et.OP.Cit.h.72

[28] Zakiah Drajat, OP.Cit.h.30-32

[29] Yabim Bekasi, Dakwah Mardotilah, CV. Marthm Mirta Jaya.h.81

Tidak ada komentar:

AKSI NYATA MODUL 3.3 GURU PENGGERAK

AKSI NYATA MODUL 3.3 GURU PENGGERAK