Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir kehidupannya. Dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya. Sebagaimana ia menjalani kehidupannya seperti itulah kemungkinan besar ia akan menghadapi kematiannya. Karena sesungguhnya dengan menjalani kehidupan berarti kita sedang berjalan menuju kematian kita
Rabu, 09 Desember 2009
DZIKRUL MAUT 2
Berdzikir artinya mengingat dimana tempat kita boleh berdzikr.kullunafsida'ikotulmaut,semua tinggal tunggu dengan usia yg telah Allah jatahkan kepada setiap insan, Keimanan tentunya menjadi faktor kita supaya percaya akan hal itu dan menyakini hari dimana manusia akan di minta pertanggung jawabkan. Dzikrul maut pada dasarnya melatih jiwa untuk terus mengenal dan merasa diawasi oleh Allah SWT. Peristiwa kematian baginya bukan sesuatu yang menakutkan, bukan juga merupakan keberakhiran hidup seseorang tanpa mendapat balasan. Baginya peristiwa kematian merupakan pertemuan hamba dengan penciptanya. Agar ia dapat bertemu dengan penciptanya dalam kebahagiaan maka ia perlu menyiapkan sebaik-baiknya bekal. Dengan persiapan inilah diharapkan kelak bila saatnya tiba ia akan menghadap Rabbnya dengan keridhaan dari Rabbnya sehingga bahagia di sisi Allah selamanya. (“Orang yang cerdas adalah orang yang mengendalikan diri dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian.” (HR. Tirmidzi) Untuk menghadapi maut yang akan datang kapan saja, sebaiknya setiap kita menyiapkan diri. Sebagai contoh, perbedaan orang yang bersegera menyiapkan diri dan orang yang menunda-nunda adalah ibarat menunggu tamu yang akan berkunjung sehari lagi dengan menunggu tamu yang sepekan lagi akan berkunjung. Persiapan kita tentu akan berbeda. Bila kita mengetahui tamu yang akan datang sehari lagi, kita akan merapikan kondisi rumah dengan segera, untuk menyambut tamu tersebut, sedangkan bila tamu akan datang sepekan lagi, kita tidak terburu-buru untuk merapikan rumah tersebut karena kita berpikir masih memiliki waktu yang luang untuk menyiapkannya. Dzikrul maut menghindarkan diri dari kampung tipu daya dan menggiatkan persiapan untuk kampung akhirat. Dalil Hadits : “Hadiah orang mu’min adalah kematian” (HR. Abu Dunya, Thabrani dan Al Hakim secara mursal dengan sanad hasan) Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: Masa mudamu sebelum masa tuamu; Masa sehatmu sebelum masa sakitmu; Masa kayamu sebelum masa kemiskinanmu; Masa luangmu sebelum masa sibukmu; Masa hidupmu sebelum masa kematianmu.” (HR. Abu Dunya dengan sanad hasan) dan dalam riwayat yang lain : “Dua nikmat yang disia-siakan oleh banyak orang ialah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AKSI NYATA MODUL 3.3 GURU PENGGERAK
AKSI NYATA MODUL 3.3 GURU PENGGERAK
-
BAB. I PENDAHULUAN Ibnu Khaldun (1322 - 1406) seorang cendekiawan muslim berpendapat bahwa sejarah pa...
-
Duhai seandainya saya melakukannya (berjihad)...Ucapan ini dilontarkan dengan penuh penyesalan oleh sahabat senior, Ka'b bin Malik r.a. ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas Pembelajaran Agama Islam pada masa sekarang ini haruslah lebih ditekank...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar